Cerita Ramadhan #3: Menitip Rindu

by Minggu, Juni 21, 2015 0 komentar

Sejenak aku melihat sebuah lukisan yang terpaku di dinding rumah. Lukisan yang telah ada sejak aku masih kecil. Dan mungkin, lukisan itu usianya lebih tua daripada usiaku. Lukisan tua yang terbalut oleh warna coklat, hitam dan putih. Selintas memang terlihat usang. Namun lukisan itu menjadi hiasan rumah yang paling dirindukan. Mungkin kamu juga akan memikirkan hal yang sama jika kamu melihatnya.

Aku yakin, siapapun orang yang melihat lukisan itu seketika akan rindu padanya, serta rindu untuk mengunjunginya, selaras dengan rasa rindu berjumpa pada Allah. Namun sayang, tidak banyak orang yang sanggup untuk menujunya.

Lukisan itu menggambarkan suatu tempat yang sangat luar biasa istimewa. Dia adalah tempat yang menjadi saksi atas kepongahan dan ketertundukan anak cucu Adam. Dia memiliki sebuah hal yang diciptakan langsung oleh Allah, di mana permata-pun tidak sepadan dengan hal itu.

Dia adalah saksi pertautan dan linangan air mata manusia. Sinar keesaan selalu ia pancarkan hingga sinarnya mampu menembus atmosfer bumi. Dimana jika ia dilihat dari ketinggian sana, ia adalah tempat yang paling berkilau di antara hitamnya tempat-tempat lain di dunia ini.

Setiap orang pasti memiliki mimpi yang sama, mimpi untuk bisa hadir menujunya, mimpi untuk bisa menapakkan kaki di antara ribuan lautan manusia. Mimpi untuk bisa menatap kiswah yang terjurai. Mimpi untuk bisa secara langsung menyebut namaNya hingga sanubari terdalam serta berserah serendah-rendahnya. Bahwa di sanalah kefakiran manusia akan terlihat, dan masih adakah hal dari manusia yang patut untuk disombongkan?

Saat ini mungkin kita hanya bisa menitip rindu dalam setiap doa di sujud kita. Semoga Dia segera mungkin mengundang kita untuk menjadi tamuNya. Yaa, tamu Allah yang sangat rindu berjumpa dengan Ka’bah. Sambil terus berdoa dan berusaha serta memantaskan diri, karena sesungguhnya hanya terpilih orang-orang yang pantas untuk bisa bertatap langsung dengan Ka’bah. Jangan sampai rasa rindu itu sedikitpun hilang. Semoga suatu saat nanti, kita bisa mengunjungi Ka’bah bersama. Aku dan kamu.

Aamiin.

Sabtu, 3 Ramadhan 1436 H
©ikasetyasari

Ika Setyasari

Developer

Catatan inspirasi dari seorang pembelajar yang selalu berusaha untuk memberikan manfaat kepada semesta ^^ Catatan inspirasi yang insyaAllah akan menjadi saksi pertanggungjawaban kepada Allah kelak :) Selamat datang di Blog saya. Ambil petuah yang baik, buang petuah yang buruk. Catatan Inspirasi juga ada di ikasetyasari.tumblr.com. Kritik dan saran selalu penulis tunggu :)

0 komentar:

Posting Komentar