Menyikapi Peristiwa Charlie Hebdo

by Minggu, Januari 11, 2015 2 komentar


Assalamu’alaikum...

Hanya ingin sekedar menuangkan ide yang ada di pikiran, hehe. Selamat menyimak ^^

Jika kita sering memperhatikan berbagai peristiwa aktual yang terjadi di sekitar kita, mungkin kita akan tahu bahwa akhir – akhir ini dunia sedang digemparkan oleh peristiwa Charlie Hebdo. Charlie Hebdo adalah sebuah kantor redaksi majalah yang berpusat di Perancis. Nah, yang membuat Charlie Hebdo itu terkenal di seluruh dunia karena redaksi majalah tersebut biasa menghasilkan karya yang aneh -_- yang berbeda dari karya – karya sewajarnya, dan karya – karya mereka seringkali mengundang kemarahan umat Islam di dunia. Mereka biasa menghasilkan karya karikatur Nabi Muhammad dengan memvisualisasikan Nabi Muhammad sebagai tokoh kartun komik, dsb. Astaghfirullahaladzim. Saya sendiri sebagai seorang Muslim juga tentu tidak terima atas perlakuan Charlie Hebdo kepada Nabi Muhammad SAW. Begitu juga dengan semua umat Islam yang masih waras, tentu akan marah jika mengetahui bahwa Nabi atau Junjungan kita, Rasulullah SAW dihina sedemikian rupa.

Sebenarnya saya sendiri tidak mempunyai andil yang besar dalam peristiwa tersebut. Saya hanyalah seorang pengamat, yang hanya sedikit mengambil peran sebagai seorang pemerhati masalah – masalah seperti itu. Menyikapi dan memberi solusi tentunya lebih baik daripada hanya duduk dan diam bukan? Saya berusaha untuk tidak menjadikan diri ini sebagai orang yang apatis, sehingga lama kelamaan hati akan menjadi keras karena kurangnya kesadaran akan masalah yang sedang terjadi. Naudzubillaah, jangan sampai ya ^^ hehe. Oke baiklah, kembali ke topik. Charlie Hebdo baru saja mengalami aksi teror yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku diri mereka sebagai orang Islam. Aksi teror tersebut tidak tangggung – tanggung, sampai mengakibatkan 12 orang karyawan kantor majalah tersebut tewas.

Tentu saja dunia langsung mengecam peristiwa yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam tersebut. Berbagai aksi kecaman datang dari seluruh penjuru dunia, sehingga mengakibatkan banyak media langsung memberitakan peristiwa itu dengan versi bahasa mereka. Sebagian besar masyarakat dunia langsung mengutuk tindakan penyerangan tersebut. Termasuk juga di Indonesia. Tidak sedikit orang yang langsung mengutuk tanpa melewati proses “wait and see” terlebih dahulu.

Jujur, saya memposisikan diri saya sebagai orang yang mendukung aksi penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo itu. Saya juga tidak habis pikir kenapa banyak umat Muslim di Indonesia (di mana mayoritas nya adalah Muslim) senang memvonis dan senang menghakimi suatu hal yang secara logika, peristiwa tersebut “benar” untuk dilakukan.  Haloo, apa yang salah dengan aksi penyerangan itu? Kenapa harus dikutuk secara berlebihan? Bukannya menjadi kewajiban setiap Muslim untuk selalu membela Nabi Muhammad ketika Beliau dihina? Lantas apa yang salah dengan peristiwa penyerangan itu?

Jika dibilang peristiwa penyerangan tsb sebagai aksi yang keji, di mana letak kekejiannya? Aksi penyerangan itu belum sepadan dengan hinaan Charlie Hebdo yang secara terang – terangan jelas menghina seorang Nabi Muhammad SAW. Penghinaan tersebut sangat melukai perasaan mayoritas Muslim di dunia. Dan memang bahwa membunuh orang yang menghina Nabi itu jelas hukumnya dan sudah tertuang dalam hadits Nabi. Seperti yang saya kutip dari media Islampos tentang hukum membunuh penghina Nabi seperti berikut ini.

Ka’ab bin Al-Asyraf menghina Nabi Muhammad SAW, Nabi SAW bersabda, “Siapa yang mau membunuh Ka’ab bin Al-Asyraf? Sesungguhnya dia telah menyakiti Allah dan RasulNya.” Muhammad bin Maslamah berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah, apakah engkau suka jika aku membunuhnya?” Nabi SAW menjawab: “Ya.” Singkat cerita, Ka’ab bin Al-Asyraf pun dibunuh oleh Muhammad bin Maslamah. (Muttafaq ‘Alaih dari Jabir).

Bahwa memang jelas hukumnya membunuh orang yang berani menghina Nabi SAW, bahkan Nabi pun tanpa pikir panjang langsung menyetujui permintaan Muhammad bin Maslamah untuk membunuh Ka’ab bin Al-Asyraf karena telah menyakiti Allah dan RasulNya.

Kalau dibilang aksi penyerangan itu sebagai sikap fanatisme yang berlebihan, ya memang saya setuju dengan pendapat itu. Bukannya sudah menjadi suatu kewajiban  kita untuk selalu fanatik kepada Rasulullah sebagai salah satu wujud cinta kita kepadanya? Aksi penyerangan tersebut juga tidak akan terjadi,jika penghinaan kepada Nabi oleh Charlie Hebdo tidak dilakukan. Seharusnya pemerintah Perancis juga harus adil dalam hal ini. Jika Charlie Hebdo berdalih bahwa setiap orang bebas mengeluarkan pendapat dan berekspresi, tidak sewajarnya mengeluarkan pendapat dengan cara menghina Nabi Muhammad, karena sangat menciderai perasaan umat Muslim. Kalau ada aksi, tentu ada reaksi. Dan memang Pemerintah Perancis bisa dikatakan kurang peduli dalam menyikapi masalah tersebut. Seharusnya Pemerintah Perancis memikirkan dampak yang akan terjadi jika kantor redaksi Charlie Hebdo tetap beroperasi. Jika penghinaan kepada Nabi dilakukan hanya sekali, atau dua kali saya pikir masih bisa ditoleransi. Namun, Charlie Hebdo telah melakukannya dari dahulu hingga sekarang, sampai karya mereka pun tersebar di seluruh dunia. Saya masih ingat, berita Charlie Hebdo ini sudah muncul dari dulu, sejak saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar hingga saat ini. Saya juga berpikir bahwa aksi penyerangan tersebut merupakan wujud ketegasan sekelompok umat Muslim dalam membela Nabi SAW. Dan kita sebagai umat Muslim, yang tinggal di negara yang juga masyoritas Muslim, juga harus berpikir secara logis dan jernih, bahwa ketegasan dalam membela Agama Allah itu wajib hukumnya. 

Jika kita memang cinta kepada Allah dan RasulNya, lantas hal apa yang bisa kita lakukan di saat ada orang lain yang menghina Allah dan Rasulullah? Apakah hanya dengan duduk dan diam? Tentu saja tidak. Kita harus tegas menyatakan sikap, bahwa menghina Allah dan Rasulullah itu suatu perbuatan yang buruk. Lalu jika ditanya, Rasulullah saja ketika dihina beliau membalasnya dengan kebaikan, lalu kenapa Charlie Hebdo sampai diserang sedemikian brutalnya? Oke, memang perlu kita ketahui bahwa Rasulullah SAW merupakan manusia yang sangat mulia, Beliau membalas kejahatan yang dilakukan oleh orang kafir dengan kebaikan. Iya. Beliau adalah seorang Nabi, yang dianugerahi oleh Allah kesabaran yang luar biasa. Sedangkan kita, hanya manusia biasa bung! Malaikat Jibrilpun, ketika melihat Rasulullah didzalimi oleh kaum kafir, malaikat Jibril ingin melempar mereka (orang kafir) dengan sebuah gunung. Namun karena Nabi adalah manusia yang paling luar biasa kesabarannya, Beliau melarang Jibril untuk melakukan hal tersebut. Tidak sepantasnya kita yang hanya manusia biasa, disamakan kadar kesabarannya dengan kesabaran seorang Nabi. Ingat. Charlie Hebdo bukan hanya sekali, dua kali, atau tiga kali, menghina Rasulullah SAW, namun berkali – kali. Dengan adanya penyerangan tersebut, juga menyadarkan dunia, bahwa Islam adalah agama yang tegas muaranya jika ada suatu hal keburukan yang menimpa terhadap diri Rasulullah. Sadarlah wahai kaum Muslim semua!





Lantas bagaimana dengan Islamophobia yang muncul pasca Peristiwa Charlie Hebdo?

Tidak bisa dipungkiri memang, dampak yang ditimbulkan setelah peristiwa Charlie Hebdo ini. Sikap Islamophobia perlahan mulai muncul pada sebagian masyarakat Eropa, bahkan masyarakat dunia. Lantas bagaimana sikap yang benar untuk menangkal Islamophobia yang perlahan mulai muncul?


Sikap yang bisa kita lakukan, jelas, menyuarakan bahwa Islam adalah agama yang sangat indah jika dilihat dari perspektif yang berbeda. Islam sangat banyak memiliki sisi positif. Saat ini memang banyak  orang yang belum mengerti yang memandang Islam kebanyakan dari sisi negatifnya. Kita bisa menjelaskan berbagai keindahan yang ditawarkan oleh Islam. Bahwa Islam adalah agama yang sangat menghargai toleransi, sangat mengatur keberlangsungan hidup para umatnya supaya tetap dalam jalan yang benar, Islam sangat jelas mengatur hak dan kewajiban umatnya, dari hal kecil (misal menjaga kebersihan) hingga hal yang besar sampai urusan politik dan tata negara pun jelas diatur oleh Islam dalam ayat Al Quran. Islam juga telah banyak melahirkan ilmuwan – ilmuwan yang menjadi cikal bakal ilmuwan Eropa saat ini. Bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia ini, tidak terlepas dari peran umat Islam. Ada Ibnu Sina, Muhammad Al Khawarizmi, Ibnu Nafis, Al Biruni, serta tokoh – tokoh Islam lain yang menjadi kunci peradaban dunia. Ingat Muhammad Al Fatih? Beliau adalah seorang pemimpin yang berhasil mengalahkan Bangsa Romawi yang pada masa itu, adalah bangsa yang sangat kuat dan sulit terkalahkan. Namun Muhammad Al Fatih mampu menunjukkan kejayaan Islam dan menjadikan Islam unggul dalam segala bidang kehidupan. 







Nah, sekarang pertanyaannya, akankah masa – masa kejayaan Islam tersebut bisa terulang kembali? Saya yakin tentu sangat bisa. Dan hal tersebut kuncinya ada pada diri umat Islam sendiri. Kita harus tegas membedakan mana hal yang benar, mana yang salah. Saya yakin, jika memang umat Islam ingin berusaha menjadikan dirinya sebagai umat Islam yang kaffah (menyeluruh), niscaya Islam akan kembali menorehkan kejayaannya di dunia ini. Dimulai dari diri saya tentunya, dan diri kita semua. Jika kita memang belum bisa memberikan kontribusi yang besar bagi peradaban Islam saat ini, bisa dimulai dengan melakukan hal – hal kecil yang mengandung maslahat bagi banyak orang. Belajar ilmu agama dengan benar serta mengamalkannya, dan tidak lupa untuk mendakwahkannya kepada orang lain, menjadi suatu hal kecil yang suatu saat akan berdampak besar bagi kemajuan Islam. Biidznillah, cahaya Islam lama kelamaan akan muncul kembali, untuk menerangi cahaya dunia yang saat ini mulai meredup oleh kebaikan ^^


Semoga Allah selalu melindungi dan menjaga kita semua dalam jalan istiqomah. Aamiin.


Wassalamu’alaikum Wr. Wb........
 

Ika Setyasari

Developer

Catatan inspirasi dari seorang pembelajar yang selalu berusaha untuk memberikan manfaat kepada semesta ^^ Catatan inspirasi yang insyaAllah akan menjadi saksi pertanggungjawaban kepada Allah kelak :) Selamat datang di Blog saya. Ambil petuah yang baik, buang petuah yang buruk. Catatan Inspirasi juga ada di ikasetyasari.tumblr.com. Kritik dan saran selalu penulis tunggu :)

2 komentar:

  1. Halo gan. Saya tetuju atas aksi itu..
    Dalam hadist juga ada dibahas tentang orang yg mengina. Melecehkan allah rasul dan islam, hukum nya memang harus dibunuh.
    Pelaku teror itu memang jihad..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap gan. Memang seharusnya begitu wujud ketegasan umat Muslim. Saat ini banyak Muslim yang telah dininabobokkan oleh mereka kaum Yahudi, sehingga banyak yang gak peduli kalo Nabi Muhammad dihina. Naudzubillah..

      Hapus