Seminar Nasional Tentang Bahaya Syi'ah

by Minggu, September 29, 2013 0 komentar

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Tepat seminggu yang lalu, Ahad, 22 September 2013 aku diberi kesempatan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk hadir di acara Seminar Nasional tentang bahaya Syi’ah di Indonesia. Bertempat di Masjid NH kampus UNS, Solo. Jujur, aku sangat penasaran tentang acara itu. Rasa penasaranku berawal dari sewaktu aku ikut kajian Roismaga tentang konflik Mesir, yang sedang booming waktu itu. Sempat mengupas sedikit tentang apa itu Syi’ah. Rasa penasaranku terus berkecamuk tentang seluk beluk Syi’ah & bahayanya. Aku dapet info tentang seminar itu dari seorang teman, langsung aja aku memutuskan buat ikut acara seminar itu. Padahal keesokan harinya, di sekolah aku akan menghadapi banyak ulangan. Sejenak aku berpikir, urusan akhirat jauh lebih penting daripada urusan duniawi, bener nggak? Insya Allah, selalu ada jalan :)

Acara tersebut terselenggara berkat kerja keras dari Dewan Syariah yang bekerja sama dengan MUI Surakarta, UNS, Kapolres Surakarta, dll. Banyak sekali ibrah yang aku dapat dari seminar tersebut dari awal hingga akhir acara. Sewaktu datang ke seminar, aku sudah dibuat kagum oleh banyaknya jamaah yang hadir. Tahu nggak teman-teman? Sebagian besar akhwat yang hadir adalah akhwat bercadar, hampir 70 % mungkin. Subhanallaah...! Agak minder juga sih. Hehee. Begitu juga dengan yang ikhwan, hampir semuanya memakai baju koko, celana cingkrang, dan tidak sedikit juga yang berjenggot tebal. Inilah umat Islam yang sesungguhnya. Allahu Akbar....

Acara seminar nasional ini mungkin bisa disebut sebagai acara kontroversial. Sebab banyak sekali dukungan namun tidak sedikit juga hambatan yang menghadang akan terlaksananya acara mulia itu. Banyak hambatan karena banyak sms hoax yang mengabarkan kalau acara tersebut dibatalkan. Namun atas pertolongan Allah SWT, acara tersebut tetap terlaksana dengan lancar. Banyak sekali pembicara yang dihadirkan. Ada KH. Athian Ali Moh Da'i Lc., MA (Bandung), ustadz Farid Achmad Oqbah, MA (Pakar Syi’ah dan pengurus MIUMI Jakarta), KH. M. Said Abdul Shomad, Lc. (Komisi Dakwah MUI Makassar) dan DR. Mu’inudinillah Basri, MA.

Langsung aja. Arti Syi’ah menurut istilah adalah keyakinan yang diyakini oleh siapa saja yang meyakini bahwa Ali ra adalah khalifah setelah Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagi imam. Misi Syi’ah di Indonesia mulai tahun 1979. Dan ada kurang lebih 2,5 juta pengikut Syi’ah di Indonesia. Tiga kota pusat pergerakan Syi’ah ada di Jakarta, Bandung dan Makassar. Hal yang paling dikritisi dalam seminar itu adalah sikap MUI terhadap aliran Syi’ah di Indonesia. Kenapa sampai saat ini MUI belum juga mengeluarkan fatwa bahwa Syi’ah itu sesat? Kenapa hanya sebatas peringatan saja? Padahal jelas-jelas, bahwa Syi’ah memenuhi semua kriteria aliran sesat.

Nah, berikut ini adalah bahaya Syi’ah (baca istighfar sebanyak-banyaknya):

- Rukun Islam dan Rukun Iman mereka beda jauh dengan Islam Sunni/Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Islam Sunni seperti yang telah kita ketahui, ada lima Rukun Islam. Yakni syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji. Sedangkan Rukun Iman ada 6. Semua syariat bersumber pada Allah SWT, Al Qur’an dan Al Hadits Rasulullah SAW. Syahadatnya berbunyi “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” Sedangkan Syi’ah. Mengenal Rukun Islam ada 11. Yang paling ditekankan adalah loyalitas/kesetiaan pada Imam, khususnya Imam Ali ra. Rukun Iman ada 5. Semua syariat mereka adalah hasil dari rumusan para ulama Syi’ah.

- Menganggap Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab dan Usman bin Affan adalah kafir.

- Menganggap Aisyah ra sebagai ahli neraka

- Menganggap Al Qur’an tidak murni lagi

- Menganggap Umar bin Khattab merekayasa syariat

- Menganggap bahwa Malaikat Jibril belajar pada Imam Ali. Gimana bisa? Astaghfirullahaladzim.

- Ini yang paling bodoh sebodoh-bodohnya. Orang Syi’ah menganggap bahwa Rasulullah SAW wafat karena diracuni oleh Aisyah r.a

- Mengenal adanya nikah mut’ah/kawin kontrak

- Menghalalkan zina. Naudzubillahimindzalik..

Inget kasus Sampang, Madura? Orang Syi’ah di sana berani membunuh Muslim Sunni. Ada lagi di Suriah. Rezim Syi’ah Bashar Asaad dengan kejinya membantai ratusan bahkan ribuan mungkin Muslim Sunni Suriah. Dalam acara seminar itu dihadirkan juga ulama asal Suriah, langsung dari Suriah. Beliau menjelaskan bahwa di Suriah kini kondisinya amat memprihatinkan. Muslim Sunni banyak yang terbunuh, semoga mereka syahid, Insya Allah. Beliau juga mengtakan bahwa, saat ini mulai jarang ada masjid di Suriah. Sebagian sudah diluluhlantakkan oleh rezim Syi’ah Bashar Asaad. Ditampilkan juga video yang menggambarkan tentang kebiadaban Syi’ah. Salah satunya yang aku ingat dalam video itu adalah, ada seorang pengikut Syi’ah yang membunuh Muslim Sunni. Dengan kibasan pedang yang melukai punggung Muslim tersebut, sampai Muslim Sunni tersebut wafat. Merinding, miris. Mungkin ada banyak kalimat keji yang patut menggambarkan tetntang kekejaman dan kebengisan Syi’ah. Astaghfirullahaladzim..

Ada beberapa ulama juga yang mencoba ingin menyatukan antara Islam Sunni dengan Syi’ah, mereka menyebutnya Islam SuSyi (Sunni-Syiah). Astaghfirullah. Di mana hati mereka? Islam yang suci ini tega mereka nodai.

Yusuf Al Qardhawi mengatakan bahwa Sunni dan Syiah tidak bisa disatukan.

Syi’ah bukan Islam! Syi’ah itu sesat. Syi’ah adalah awal dari kehancuran. Waspadalah terhadap Syi’ah. Syi’ah merusak moral, merusak akidah Islam yang kaffah. Hampir 90 % agama Syi’ah kafir. Sekali lagi, Syi’ah bukan ISLAM!

Marilah kita bersama-sama kembali pada Islam yang kaffah. Dukung penumpasan Syi’ah di Indonesia. Dakwahkan tentang kesesatan dan bahaya Syi’ah. Selamatkan keluarga kita darinya. Naudzubillahimindzalik!

Begitulah isi seminar nasional tentang bahaya Syi’ah. Mungkin aku adalah salah satu orang yang beruntung bisa hadir dalam acara mulia tersebut. Sejenak aku membayangkan, jika semua umat Islam bersatu, betapa besar dan kuatnya kekuatan Islam.

Lusa hari setelah aku mengikuti seminar nasional itu, aku berdiskusi tentang Syi’ah dengan Mbak Hafsah, guru mentoringku. Beliau menjelaskan dari mana asalnya Syi’ah itu. Nah ternyata, Syi’ah itu sudah muncul dulu sejak sepeninggal Rasulullah SAW. Bermula pada saat pemilihan khalifah sepeninggal Nabi Muhammad SAW. Ada yang berpendapat bahwa Usman lebih layak dijadikan khalifah, namun ada juga yang berpendapat bahwa Ali lebih berhak menjadi khalifah. Banyak terjadi selisih paham waktu itu. Dan konflik tersebut berlanjut sampai saat ini. Hingga muncul pengikut Syiah yang terlalu mengelu-elukan tentang Ali ra. Kata Mbak Hafsah juga, di Kota Solo sendiripun mungkin ada pengikut Syi’ah. Mereka bisa dikenali secara fisik. Biasanya mereka gemar menggunakan pakaian serba hitam, namun beda dengan pakaian Salafi pada umumnya. Akhwat pengikut Syi’ah ada yang memakai pakaian hitam, namun bawahannya bukan rok/gamis, melainkan celana, dan jilbab mereka juga tak terlalu besar seperti Salafi.

“Syi’ah bisa menjadi indikasi tentang semakin dekatnya hari kiamat. Golongan besar yang menjadi musuh nyata Islam di hari akhir, Yahudi atau Syi’ah.” –Mbak Hafsah

Alhamdulillah, aku mendapat banyak sekali hikmah dan ilmu dalam acara tersebut. Terima kasih kepada Allah SWT, kepada Ayah & Ibu yang telah memeberikan izinnya untukku, kepada teman-temanku (Mardiana, Aniza, Widya) yang telah memberikan banyak info tentang kajian, dan umat Muslim semua, semoga kita selalu taat dan istiqomah dalam Islam. Jazakumullah khairan katsiir.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Ika Setyasari

Developer

Catatan inspirasi dari seorang pembelajar yang selalu berusaha untuk memberikan manfaat kepada semesta ^^ Catatan inspirasi yang insyaAllah akan menjadi saksi pertanggungjawaban kepada Allah kelak :) Selamat datang di Blog saya. Ambil petuah yang baik, buang petuah yang buruk. Catatan Inspirasi juga ada di ikasetyasari.tumblr.com. Kritik dan saran selalu penulis tunggu :)

0 komentar:

Posting Komentar