Sebuah judul yang mungkin menarik untuk dicermati, apalagi bagi kita yang sedang meniti indah dan lelahnya perjuangan dalam mendaki sebuah jalan menuju fase kesuksesan di kehidupan. Baik di kehidupan dunia yang fana ini, maupun kehidupan yang sejati, yakni di akhirat kelak.
Merupakan salah satu tugas yang harus saya tunaikan dari Sang Murobbi tercinta. Resume buku yang berjudul "Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami". Karya Muhammad Lili Nur Aulia. Buku yang sungguh recommended untuk dibaca khususnya bagi kita yang berperan aktif dalam jalan dakwah. Dengan bahasa yang sederhana namun cukup membuat hati menjadi berdesir hebat, dan seketika akal akan tersadar betapa dakwah ini sangat perlu kita tunaikan.
"Begitulah, jalan dakwah ini mengajarkan bahwa sebaiknya kami melihat kepada diri kami terlebih dahulu, melakukan prasangka baik kepada orang lain, sampai jelas suatu kebenaran itu benar dan kesalahan itu kesalahan."
Pelajaran dakwah ini
mengajarkan kami, bahwa langkah pertama yang kami lakukan saat kami mendapatkan
situasi yang tidak kondusif dalam kebersamaan ini adalah, memeriksa diri kami
terlebih dahulu. Kami tidak mensakralkan kelompok tertentu, atau individu
tertentu, tapi kami juga tidak terbiasa meratakan kesalahan atas seluruh
kelompok anggota tertentu. Tidak semua individu dalam satu kelompok harus
bertanggung jawab atas kekeliruan beberapa individu dalam kelompok tersebut,
meskipun kelompok yang keliru itu adalah termasuk jajaran pimpinan di dalamnya.
Kami tidak berdiri di atas prinsip “pemimpin selalu benar”.
Maka, di saat kami
atau ada saudara-saudara kami merasakan kekecewaan bahkan kebencian karena
perilaku saudara-saudaranya yang lain di jalan ini, hendaknya tidak
menggeneralisir kekeliruan itu pada seluruh individu dalam perjalanan ini.
Tidak semua dari mereka melakukan kesalahan, karena mungkin sekali itu adalah
kesalahan individu yang bisa dihitung oleh jari tangan. Dan itu jugalah yang
terjadi di zaman Sahabat Radiyallahu 'Anhu. Kesalahan individu mereka juga tidak
melepaskan kehormatan dan kemuliaan generasi sahabat secara keseluruhan yang
penuh dengan kebaikan bahkan menjadi simbol keutamaan generasi yang terbaik.
Begitulah, jalan dakwah ini
mengajarkan kami sebaiknya kami melihat kepada diri kami terlebih dahulu,
melakukan prasangka baik kepada orang lain, sampai jelas suatu kebenaran itu
benar dan kesalahan itu kesalahan. Dan jika keburukan yang kami duga itu benar,
maka kami harus menempuh mekanisme penyampaian nasihat dengan baik dan benar.
Dengan memilih kalimat yang baik, memilih waktu dan tempat yang tepat,
menampakkan rasa cinta dan keikhlasan yang tulus, dan semacamnya.
0 komentar:
Posting Komentar