Diceritakan bahwa ada seorang penebang kayu
bekerja mati – matian, karena dijanjikan gaji yang menggiurkan oleh majikannya.
Siang malam tanpa henti ia bekerja menebang banyak pohon. Ternyata semakin
lama, tenaga dan semangatnya kian melemah dan hasil yang didapatnya terus
menurun.
Maunya memeluk gunung tapi apa daya tangan tak
sampai, bukannya menyelesaikan pekerjaan, tetapi justru keletihan dan
keputusasaan yang didapatkannya. Kenapa? Karena ada satu hal kecil yang tidak diperhatikan oleh si penebang kayu,
yaitu istirahat untuk mengasah gergaji, agar bisa digunakan semaksimal mungkin.
Maka, sesibuk dan serajin apapun, kita harus meluangkan
waktu untuk mengasah kapak kita, mengasah otak dan pikiran kita dan hal-hal
baru untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan semangat kehidupan kita kian berwarna
dan selalu segar untuk meraih hasil yang lebih baik.
Meminjam istilahnya orang China: “Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu, Er
Shi Yao Zou Geng De Lu” (istirahat bukan berarti berhenti, tetapi untuk
menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi). Tidak semua waktu dipakai untu
bekerja, ada saat – saat kita harus beristirahat mengumpulkan energi dan tenaga
agar hasil menjadi masimal.
Kisah di atas memberi hikmah bahwa dalam
melakukan setiap amal, hendaknya jangan lupa kita sejenak untuk beristirahat.
Jangan terlalu larut dalam pekerjaan hingga kita menagabaikan istirahat. Oceee?
0 komentar:
Posting Komentar